Senin, 12 Januari 2015

Tulisan 4: A HOPE ABOUT FRIENDSHIP


       Deburan ombak mengalun indah di telingaku, aroma garam tercium hingga ke ujung hidungku, warna-warni kembang api mulai menghiasi langit yang seakan-akan mengamati acara farewell malam ini. Aku sedang duduk di sebuah meja bundar bersama ketiga sahabatku, Luna, Kirana, dan Lisa. Kami bersahabat sejak kelas 2 SMA.

Di sela-sela obrolan kami, Lisa berkata “Gak kerasa ya kita udah graduation terus sekarang kita farewell”.
“Iya udah hampir 2 tahun kita bersahabat”, sahutku.
“And still counting!!”, sambar Luna.
“Cuman kalian yang bisa ngertiin gue, yang bisa tau gue dari bayangannya aja hahahaha”, canda Kirana.
“Ahahahahaha”, serempak kami berempat tertawa.
Hembusan angin mengantar kami ke pembicaraan tentang masa lalu.
*****
        Kalau diingat-ingat, pertemuan kami dulu itu lucu. Kami tidak saling kenal sewaktu awal kelas 1. Luna dan Kirana, mereka kenal karena mereka satu kelas saat itu. Aku kenal dengan Lisa karena kami mengikuti ekstrakulikuler yang sama, yaitu fotografi. Saat pertemuan anggota baru, aku dan Lisa berkenalan. Kesan pertamaku, Lisa itu orang yang sangat percaya diri. Bayangkan saja, tanpa ragu dia mengajukan diri untuk menampilkan stand up comedy di depan kakak-kakak kelas dan para anggota baru lainnya. Menurutku, stand up comedy-nya sedikit jayus tetapi berhasil menghibur semua orang yang ada di ruang fotografi saat itu. Sejak saat itu aku dan Lisa berteman.

            Di awal semester 2, sekolah kami mengadakan kegiatan study tour ke Kuningan, Jawa Barat. Aku satu bus dengan Luna dan Kirana. Saat itu aku tidak tau nama mereka, hanya sekedar tau muka saja. Mereka itu setipe, sama-sama pendiam, namun kalau sudah kenal, mereka sangat humoris dan menyenangkan. Selama di perjalanan, aku mengobrol dan bercerita hal-hal lucu dengan teman-temanku sampai kami tidak dapat menahan tawa. Tanpa kami sadari, ternyata kami mengganggu Luna dan Kirana. Sesekali mereka mengkode supaya kami diam, namun kami tidak menghiraukannya. Saat tiba di tempat penginapan, tak sengaja aku tabrakan dengan Luna dan Kirana. Kami bertatapan beberapa saat dengan wajah yang penuh kejengkelan, kemudian berjalan lagi ke arah yang berbeda. Di hari ke-2 kegiatan study tour ini, sekolah kami mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan educated. Bus yang lain sudah jalan, namun bus aku belum karena masih ada 2 orang siswa yang belum naik. Setelah menunggu beberapa saat, kemudian 2 orang siswa itu yang ternyata adalah Luna dan Kirana memasuki bus dan mencari tempat duduk yang kosong. Saat ditanya oleh guru mengapa mereka terlambat masuk bus, mereka menjawab dengan santai seakan mereka tidak bersalah bahwa mereka kesiangan. Hhhh sangat menyebalkan!

            Kami berempat sekelas ketika di kelas 2. Terpaksa kami harus saling mengenal. Dengan berjalannya waktu, kami sering mengobrol, bercerita, dan chit-chat bersama. Ternyata Luna dan Kirana dulu membeciku sama seperti halnya aku membenci mereka. Lalu kami berempat menjadi teman baik atau bisa dibilang sebagai sahabat. Lika-liku permasalahan dalam persahabatan ini berhasil kami selesaikan, dan itulah yang membuat kami semakin kuat dan saling mengerti.
*****
“Dan inilah acara puncaknya!”
            Suara pembawa acara itu menghentikan obrolan kami. Pesta kembang api yang sesungguhnya telah dimulai. Semua siswa termasuk kami serentak berdiri dan mengagumi indahnya langit yang berhiaskan kembang api.
“Bagus bangettttt”, Luna terpesona.
“Ehem, Luna elo kuliah ke Malang, Kirana ke Semarang, Lisa ke Medan, terus gue ke Bandung, susah banget buat kumpul pasti...”, ucapku.
“Sebelum kita semua pisah buat ngejar impian kita masing-masing, gue mau bilang kalau kalian yang terbaik”, kata Lisa.
“Dan gue harap persahabatan kita ini gak ada kadaluarsanya”, sahut Kirana.
Kami semua tersenyum dan memandang langit kembali. 

Tonight, beneath the beautiful sky, I hope that Kirana said it was true that this friendship will not expire, I hope this friendship could be everlasting. But my greatest hope now is I wish I could freeze this moment in a frame and stay like this or put this day back on reply and keep reliving it.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar