Jumat, 28 April 2017

Analisis Dampak Positif dan Dampak Negatif Mengenai Jurnal Gerakan Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

Gerakan pelestarian lingkungan saat ini telah berkembang dan menjalar di Indonesia sebagai upaya penyelamatan lingkungan. Sebagai negara yang memiliki kepadatan penduduk yang menempati posisi sepuluh besar dunia memungkinkan adanya masalah lingkungan yang ditimbulkan akibat ulah manusia. Pesatnya penduduk kemudian menimbulkan berbagai permasalahan tersendiri mulai dari masing-masing individu sampai dengan industri-industri besar yang menghasilkan limbah. Gerakan kampug hijau yang mewabah di Indonesia tidak lepas dari peran dan upaya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan itu sendiri. Adanya strategi serta upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengubah pola hidup mereka membawa pengaruh tersendiri bagi keberlanjutan lingkungan khususnya di perkotaan saat ini.
Dampak positif dari gerakan pelestarian lingkungan hidup dapat dilihat dari bidang sosial budaya, politik, ekonomi, dan lingkungan. Berikut ini adalah dampak positif dari gerakan pelestarian lingkungan.
1.        Bidang sosial budaya
Perubahan yang terjadi pada masyarakat di Gundih mengawal pada perubahan moral terhadap perilaku ramah lingkungan. Kehidupan sosial yang awalnya antipati terhadap lingkungannya sendiri memberikan pengaruh pada perubahan kesadaran mereka. Pertama, perubahan kehidupan sosial dibuktikan dengan adanya kerjasama masyarakat di Gundih untuk merubah kondisi lingkungannya dalam hal ini terjadi penguatan partisipasi masyarakat untuk berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Melalui musyawarah yang diadakan setiap bulan sekali mereka membicarakan arah untuk keberlanjutan pengelolaan kampung agar terdapat upaya pelestarian lingkungan. Kedua, perubahan budaya dapat dilihat dari kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan dan melestarikannya dengan upaya mereka terhadap pengelolaan sampah dan menghemat penggunaan air. Budaya yang sebelumnya cenderung kumuh, tidak menjaga kebersihan serta pelestarian lingkungan berubah menjadi budaya yang berpegang pada hidup ramah lingkungan.
2.        Bidang politik
Saat ini kota-kota besar memusatkan perhatiannya pada upaya pelestarian lingkungan. Berbagai hal diupayakan dengan tema green city yang salah satunya mengembangkan green community (komunitas hijau), selain pada penyedian fasilitas RTH 30%, transportasi hijau, infrastruktur hijau, bangunan hijau dan lainnya. Gerakan yang dilakukan di Gundih dalam hal ini memberikan dampak positif terhadap upaya penerapan green city di kota Surabaya. Keterlibatan masyarakat Gundih dalam Paguyuban Lingkungan Surabaya memperluas jaringan gerakan pelestarian lingkungan di kampung kota lainnya. Masyarakat yang aktif di Gundih direkrut menjadi kader lingkungan untuk mensosialisasikan pengolahan lingkungan ke masyarakat lain. Dalam hal ini inovasi yang dilakukan oleh masyarakat di Gundih memberikan pengaruh yaitu memunculkan citra positif Kota Surabaya sebagai kota yang ramah lingkungan dengan menempatkan partisipasi masyarakat untuk melestarikan lingkungan kotanya.
3.        Bidang ekonomi
Aksi kolektif di Gundih membawa dampak pada perubahan ekonomi masyarakat sekitarnya. Dengan menjadikan kampung mereka sebagai kampung wisata, banyak kunjungan wisata lingkungan untuk belajar pelestarian lingkungan di kampung ini. Hal itu kemudian membawa dampak bagi perekonomian masyarakat sekitarnya yaitu ketika wisatawan datang dan berkunjung untuk menginap mereka menyediakan tarif untuk biaya tour lingkungan di Gundih. Selain itu, pada pengelolaan sampah yang dikumpulkan dalam setiap bulannya mereka dapat memperoleh penghasilan dari hasil pengepulan sampah serta kerajinan sampah yang dapat dijual kembali.
4.        Bidang lingkungan
Upaya pelestarian lingkungan berbasiskan pada masyarakat dalam hal ini memberikan pengaruh positif bagi keberlajutan lingkungan di perkotaan. Inisiatif untuk melestarikan lingkungan di wilayah lokal tempat tinggal mereka mulai mendapat perhatian pemerintah dengan diturunkannya beberapa bantuan seperti mesin jahit untuk mengolah kerajinan sampah dan komposter sampah.
            Gerakan pelestarian lingkungan hidup lebih banyak berdampak positif daripada berdampak negatif. Berikut ini dampak negatif dari gerakan pelestarian lingkungan hidup.
1.        Kerusakan lingkungan di perkotaan dapat ditunjukkan dengan adanya kepadatan penduduk yang sangat tinggi memicu terjadinya upaya-upaya kolektif yang dibangun oleh masyarakat, jika upaya-upaya kolektif ini tidak dipantau atau diperhatikan oleh pemerintah, maka bisa saja masyarakat berlebihan dalam melakukan upaya-upaya kolektif tersebut.
2.        Upaya yang dilakukan untuk gerakan pelestarian adalah dengan konsensus bersama membuat nota kesepakatan dengan maksud untuk menyamakan tujuan pendaur ulangan sampah, penghematan penggunaan air, menjadikan kampung wisata tengah kota, dan mensosialisasikan kepada masyarakat luar untuk pelestarian lingkungan. Upaya-upaya tersebut harus didukung oleh pemerintah dan pemerintah harus menjadi cerminan masyarakat untuk gerakan pelestarian lingkungan, sehingga pemerintah harus ikut serta dalam mewujudkan gerakan pelestarian lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Lailia, Anita Nur. 2014. Gerakan Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan Hidup. Surabaya: Universitas Airlangga. Diunduh pada http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpm9230107744full.pdf tanggal 28 April 2017 pukul 11.33 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar