Gerakan pelestarian lingkungan saat ini telah berkembang
dan menjalar di Indonesia sebagai upaya penyelamatan lingkungan. Sebagai negara
yang memiliki kepadatan penduduk yang menempati posisi sepuluh besar dunia
memungkinkan adanya masalah lingkungan yang ditimbulkan akibat ulah manusia.
Pesatnya penduduk kemudian menimbulkan berbagai permasalahan tersendiri mulai
dari masing-masing individu sampai dengan industri-industri besar yang
menghasilkan limbah. Gerakan kampug hijau yang mewabah di Indonesia tidak lepas
dari peran dan upaya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan itu
sendiri. Adanya strategi serta upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk
mengubah pola hidup mereka membawa pengaruh tersendiri bagi keberlanjutan
lingkungan khususnya di perkotaan saat ini.
Dampak positif dari gerakan pelestarian lingkungan
hidup dapat dilihat dari bidang sosial budaya, politik, ekonomi, dan
lingkungan. Berikut ini adalah dampak positif dari gerakan pelestarian
lingkungan.
1.
Bidang sosial budaya
Perubahan yang terjadi pada masyarakat di Gundih
mengawal pada perubahan moral terhadap perilaku ramah lingkungan. Kehidupan
sosial yang awalnya antipati terhadap lingkungannya sendiri memberikan pengaruh
pada perubahan kesadaran mereka. Pertama, perubahan kehidupan sosial dibuktikan
dengan adanya kerjasama masyarakat di Gundih untuk merubah kondisi
lingkungannya dalam hal ini terjadi penguatan partisipasi masyarakat untuk berkumpul
dan mengeluarkan pendapat. Melalui musyawarah yang diadakan setiap bulan sekali
mereka membicarakan arah untuk keberlanjutan pengelolaan kampung agar terdapat
upaya pelestarian lingkungan. Kedua, perubahan budaya dapat dilihat dari
kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan dan melestarikannya dengan
upaya mereka terhadap pengelolaan sampah dan menghemat penggunaan air. Budaya
yang sebelumnya cenderung kumuh, tidak menjaga kebersihan serta pelestarian
lingkungan berubah menjadi budaya yang berpegang pada hidup ramah lingkungan.
2.
Bidang politik
Saat ini kota-kota besar memusatkan perhatiannya
pada upaya pelestarian lingkungan. Berbagai hal diupayakan dengan tema green
city yang salah satunya mengembangkan green community (komunitas
hijau), selain pada penyedian fasilitas RTH 30%, transportasi hijau, infrastruktur
hijau, bangunan hijau dan lainnya. Gerakan yang dilakukan di Gundih dalam hal
ini memberikan dampak positif terhadap upaya penerapan green city di
kota Surabaya. Keterlibatan masyarakat Gundih dalam Paguyuban Lingkungan
Surabaya memperluas jaringan gerakan pelestarian lingkungan di kampung kota
lainnya. Masyarakat yang aktif di Gundih direkrut menjadi kader lingkungan
untuk mensosialisasikan pengolahan lingkungan ke masyarakat lain. Dalam hal ini
inovasi yang dilakukan oleh masyarakat di Gundih memberikan pengaruh yaitu
memunculkan citra positif Kota Surabaya sebagai kota yang ramah lingkungan
dengan menempatkan partisipasi masyarakat untuk melestarikan lingkungan
kotanya.
3.
Bidang ekonomi
Aksi kolektif di Gundih membawa dampak pada
perubahan ekonomi masyarakat sekitarnya. Dengan menjadikan kampung mereka
sebagai kampung wisata, banyak kunjungan wisata lingkungan untuk belajar
pelestarian lingkungan di kampung ini. Hal itu kemudian membawa dampak bagi
perekonomian masyarakat sekitarnya yaitu ketika wisatawan datang dan berkunjung
untuk menginap mereka menyediakan tarif untuk biaya tour lingkungan di
Gundih. Selain itu, pada pengelolaan sampah yang dikumpulkan dalam setiap
bulannya mereka dapat memperoleh penghasilan dari hasil pengepulan sampah serta
kerajinan sampah yang dapat dijual kembali.
4.
Bidang lingkungan
Upaya pelestarian lingkungan berbasiskan pada
masyarakat dalam hal ini memberikan pengaruh positif bagi keberlajutan
lingkungan di perkotaan. Inisiatif untuk melestarikan lingkungan di wilayah
lokal tempat tinggal mereka mulai mendapat perhatian pemerintah dengan
diturunkannya beberapa bantuan seperti mesin jahit untuk mengolah kerajinan
sampah dan komposter sampah.
Gerakan pelestarian lingkungan hidup
lebih banyak berdampak positif daripada berdampak negatif. Berikut ini dampak
negatif dari gerakan pelestarian lingkungan hidup.
1.
Kerusakan lingkungan di perkotaan dapat
ditunjukkan dengan adanya kepadatan penduduk yang sangat tinggi memicu
terjadinya upaya-upaya kolektif yang dibangun oleh masyarakat, jika upaya-upaya
kolektif ini tidak dipantau atau diperhatikan oleh pemerintah, maka bisa saja
masyarakat berlebihan dalam melakukan upaya-upaya kolektif tersebut.
2.
Upaya yang dilakukan untuk gerakan
pelestarian adalah dengan konsensus bersama membuat nota kesepakatan dengan
maksud untuk menyamakan tujuan pendaur ulangan sampah, penghematan penggunaan
air, menjadikan kampung wisata tengah kota, dan mensosialisasikan kepada
masyarakat luar untuk pelestarian lingkungan. Upaya-upaya tersebut harus
didukung oleh pemerintah dan pemerintah harus menjadi cerminan masyarakat untuk
gerakan pelestarian lingkungan, sehingga pemerintah harus ikut serta dalam
mewujudkan gerakan pelestarian lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Lailia,
Anita Nur. 2014. Gerakan Masyarakat dalam
Pelestarian Lingkungan Hidup. Surabaya: Universitas Airlangga. Diunduh pada
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jpm9230107744full.pdf
tanggal 28 April 2017 pukul 11.33 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar