Raut bahagia terlihat di
wajah seorang ayah atas kelahiran dua putri kembarnya 17 tahun yang lalu. Tangisan
kedua bayi itu membuatnya semakin bersyukur kepada Allah SWT. Ia tidak pernah
berkata bahwa ia sayang kepada kedua putrinya karena ia menunjukan rasa cinta
dan kasih sayangnya melalui tindakannya dalam menjaga kedua harta berharganya
itu. Di sebuah tumpukan album foto yang sudah usang tergambar perjalanan hidup
kedua putri kembar itu bersama ayah dan ibunya. Di satu foto terlihat sang ayah
dan ibu sedang menuntun masing-masing anak kembarnya yang mulai bisa berjalan
di sebuah kebun binatang, di satu foto lainnya terlihat sang ayah yang
mengenakan seragam dinas polisi lengkap sedang menggendong kedua putrinya
dengan senyum yang begitu tulus. Dan di foto-foto lainnya tersimpan semua
kenangan manis masa kecil putri kembar itu bersama ayah dan ibunya.
Bertahun-tahun sudah mereka lewati,
kedua putri kembar itu sudah beranjak remaja. Mereka tumbuh menjadi anak yang
baik, penurut, namun manja. Mereka selalu diantar dan dijemput kemanapun mereka
pergi oleh ayahnya, karena ayahnya ingin memastikan kedua putrinya baik-baik
saja. Jika kedua putri kembar itu berbuat salah, ayahnya tidak pernah
memarahinya namun menasihatinya dengan tegas karena ayahnya tidak ingin
menyakiti hati kedua putri kembarnya. Apapun yang diinginkan putrinya, sang
ayah selalu mengabulkannya selama ia masih mampu dan baik untuk mereka.
Saat kedua putri kembarnya menginjak
bangku SMA, sang ayah berfikir bahwa inilah saatnya ia melepas kedua mutiaranya
itu ke lingkungan yang lebih bebas agar kelak mereka pandai bersosialisasi dan
tidak menjadi anak yang manja. Walaupun begitu, bukan berarti sang ayah melepas
tanggung jawabnya untuk selalu menjaga kedua putrinya itu. Ia selalu menelfon
putrinya ketika belum pulang dan menunggunya di ruang tamu sampai mereka pulang
meskipun sudah larut malam, dan baru tidur ketika selesai mengintrogasi
putrinya dengan tegas dan mata yang sedikit melotot. Terkadang sang ayah
melontarkan candaan ketika putrinya sedang ngambek. Walaupun candaannya jayus,
tetapi berhasil membuat sesimpul senyuman di bibir putrinya.
Tahun ini, dimana kedua mutiaranya
itu menginjak usia legal, sang ayah jatuh sakit. Kedua putri kembar itu tidak
menyangka bahwa penyakit yang diderita ayahnya parah karena sang ayah selalu
menganggap penyakit itu tidak parah di depan kedua putrinya. Namun
kenyataannya, kini sang ayah terbaring koma di ruang ICU selama 3 hari. Saat sadar,
kedua putri kembar dan ibunya itu sangat bersyukur dan yakin bahwa ayahnya akan
sembuh karena sang ayah juga mempunyai keinginan dan usaha yang besar untuk
sembuh. Selama kurang lebih satu bulan sang ayah sakit, ia selalu membuat
candaan-candaan dan berhasil membuat seluruh keluarga yang datang menjenguk
tertawa. Tetapi ternyata itu adalah sebuah firasat, sang ayah ingin
membahagiakan semua orang termasuk kedua mutiaranya itu sebelum ia pergi. Dan satu
pesan dari sang ayah yang akan selalu diingat dan dilakukan oleh kedua putri
itu, yaitu sang ayah ingin mereka menjaga diri baik-baik karena sang ayah tau
bahwa ia tidak bisa menjaga mereka selamanya. Ayah pergi dengan wajah bahagia. Kedua
putrinya tersadar bahwa hanya 1001 ayah di dunia ini yang memiliki sifat dan
kasih sayang seperti ayahnya.
Dibuat Oleh: Agustini Nurhandayani (30414519 / 1ID10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar