Kamis, 30 Maret 2017

Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan

Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan  pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan ilmuwan tertentu saja, karena asas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi yang lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini menjadi bahan pertentangan. Pengetahuan lingkungan memiliki beberapa asas, yaitu:

  1.      Asas 1: Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
  2.        Asas 2: Tidak ada sistem pengubahan energi yang benar-benar efisien.
  3.      Asas 3: Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, termasuk kategori Sumber Daya Alam.
  4.      Asas 4: Untuk semua kategori Sumber Daya Alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Jika melampaui batas maksimum, maka tidak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.
  5.         Asas 5: Sumber Daya Alam yang tidak dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut dan Sumber Daya Alam dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut.
  6.      Asas 6: Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada seingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
  7.      Asas 7: Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam yang mudah diramal.
  8.      Asas 8: Sebuah habutat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
  9.        Asas 9: Keanekaragaman komunitas sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.
  10.       Asas 10: Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomassa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
  11.        Asas 11: Sistem yang sudah dewasa akan mengeksploitasi yang belum dewasa.
  12.       Asas 12: Kesempurnaan adaptasi suatu sifat bergantung pada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan.
  13.     Asas 13: Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat enggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
  14.       Asas 14: Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.

Sumber:
marno.lecture.ub,ac.id/files/2012/01/EKOLOGI-DAN-ILMU-LINGKUNGAN.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar