Pengertian Wawasan Nasional
Kata wawasan berasal dari Bahasa Jawa, yaitu
wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang, jadi dapat disimpulkan
wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang
diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi
& interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik
nasional, regional, maupun global.
Suatu negara dan bangsa akan terikat erat apabila ada pemahaman yang
mendalam tentang perbedaan dalam negara atau bangsa itu sebagai anugrah, yang
pada akhirnya akan memperkaya khasana budaya negara atau bangsa tersebut.
Disamping itu, perbedaan ini merupakan satu titik yang sangat rentan terhadap
perpecahan jika tidak diberikan pemahaman wawasan nasional dan wawasan
nusantara yang tepat bagi bangsa dan negara. Dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara keanekaragaman (pendapat, kepercayaan, hubungan, dsb) memerlukan
suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara
keutuhan negaranya.
Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari
pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau
kait-mengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang
dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan
wilayah serta pengalaman sejarah. Upaya pemerintah dan rakyat menyelengarakan
kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan
untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri.
Pengertian Paham Kekuasaan dan Macam-Macam Paham Kekuasaan
Paham kekuasaan yang dikenal selama ini memberikan suatu impuls untuk
menciptakan suatu formula pengaturan kenegaraan yang sejatinya membutuhkan
koreksi di berbagai sisi. Di bawah ini merupakan beberapa paham kekuasaan yang
dikenal:
1. Machiavelli
Paham ini memandang harus adanyasuatu kekuasaan politik yang besar guna
mempertahankan kedigdayaan suatu negara. Ada beberapa cara untuk memelihara
stabilitas politik yaitu:
a. Penghalalan segala cara untuk mempertahankan dan merebut kekuasaan b. Menjaga eksistensi kekuasaan rezim, termasuk membenarkan politik Devide Et Impera
c. Pertahanan politik dengan adu kekuatan, siapa yang kuat dia yang bertahan
dan sebaliknya siapa yang lemah dia yang tersingkir
2. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte
Napoleon merupakan penganut paham Machiavelli, dia menambahkan bahwa untuk
mempertahankan suatu negara diperlukan dukungan penuh dari kondisi sosial
budaya berupa penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu
melahirkan kondisi pertahanan dan keamanan yang solid.
3. Jenderal Causewitz
Pandangan ini adalah suatu dasar dari Perang Dunia I dimana perang dianggap
sebagai suatu hal yang harus dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan dan
pencapaian tujuan nasional suatu negara. Paham ini juga yang melegitimasi usaha
ekspansi Rusia dalam memperluas kekusaannya.
Pengertian Teori Geopolitik
Geopolitik adalah singkatan dari geografi politik atau ilmu yang mempelajari
gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori ini banyak dikemukakan oleh
para sarjana seperti:
1. Frederich Ratzel (1844-1904)
Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan negara dapat dianalogikan
(disamakan) dengan pertumbuhan organisme (mahluk hidup) yang memerlukan ruang
hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup tetapi
dapat juga menyusut dan mati,Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat
bertahan hidup terus dan langgeng,Negara identik dengan suatu ruang yang
ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang
makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang). Ajaran Ratzel
menimbulkan dua aliran : menitik beratkan kekuatan darat dan menitik beratkan
kekuatan laut.
2. Rudolf Kjellen (1864-1922)
Teori ini mengemukakan bahwa suatu sistem politik yang menyeluruh, yang
terdiri atas Geopolitik, Demopolitik, Ekonopolitik, Sosiopolitik, dan
Kratopolitik. Gagasannya tercantum dalam buku Staten Som Lifsform (Der Staat
als Lebensrom, The State as an Organism), yang terbit pada tahun 1916.
3. Karl Haushofer
Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah kekuasan Adolf
Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh
semangat militerisme dan fasisme. Pokok teori Haushofer yaitu:
a. Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam
sehingga hal ini menjurus pada ekspansionisme
b. Kekusaan imperium daratan yang kompak akan dapat melindungi kekuasaan
imperium Maritim dalam penguasaan laut
c c. Beberapa negara besar dunia akan menguasai Eropa, Afrika, Asia Barat, Asia
Timur Raya
4. James Burnham
James Burnham adalah seorang pionir dalam pengembangan geopolitik
antikomunisme subuah aksioma geopolitik bahwa jika ada satu daya berhasil
mengatur Eurasia Heartland dan hambatan luar, kekuatan itu pasti akan menguasai
dunia.
Paham Kekuasaan dan Teori Geopolitik di Indonesia
1. Paham Kekuasaan Indonesia
Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham
tentang perang dan damai berdasarkan: “Bangsa Indonesia cinta damai, akan
tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Dengan demikian, wawasan nasional Bangsa
Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal
tersebut mengandung persengketaan dan ekspansionisme.
2. Geopolitik Bangsa Indonesia
Geopolitik Bangsa Indonesia didasarkan atas nilai Ketuhanan dan kemanusiaan
yang luhur sesuai pembukaan UUD 1945 yang pada intinya Bangsa Indonesia cinta
damai tapi lebih cinta kemerdekaan dan Bangsa Indonesia menolak segala bentuk
penjajahan dan menolak ekspansionisme.
Dalam menjalin hubungan internasional, Bangsa Indonesia berpijak pada paham
kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan
menolak chauvinisme. Bangsa Indonesia terbuka dalam menjalin hubungan kerjasama
antar bangsa yang saling menolong dan saling menguntungkan.
Paham Geopolitik Bangsa Indonesia adalah persatuan dan kesatuan atau
Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta
kepada kemerdekaan dan kedaulatan nusantara.
Paham Indonesia tentang negara kepulauan (berbeda dengan paham archipelago
barat yaitu laut sebagai pemisah pulau), yaitu laut sebagai penghubung pulau,
wilayah negara, satu kesatuan utuh tanah air.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar